Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang pengaplikasiannya bisa kita jadikan gaya fashion etnik. Padu padan batik pun sering kita kenakan di acara-acara resmi dan pesta. Kesan mewah dan elegan yang ditimbulkan oleh goresan motif batik menambah kekhasan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO ini.
Tapi jangan asal pilih batik guys. Setiap motif batik klasik mengandung makna-makna filosofis masing-masing. Ternyata nggak semuanya bisa pas digunakan waktu kondangan dan acara pernikahan. Ada motif batik yang melambangkan duka cita dan sering digunakan untuk melambangkan kematian. Wah, jangan dipakai buat kondangan kalau yang ini.
Motif yang paling cocok untuk menghadiri acara pernikahan ya motif jalu mampang
Motif klasik ini melambangkan sebuah semangat hidup dan gairah. Mengenakan motif batik ini juga bisa berarti merestui kedua pengantin untuk menjalani hidup bersama serta mendoakannya agar langgeng. Jadi mengenakan batik dengan motif ini bisa banget lho buat kamu untuk menghadiri acara pernikahan. Biar totalitas deh kondangannya!
Ini dia motif yang seharusnya dihidari. Motif slobok yang melambangkan duka cita, sebaiknya jangan kamu pakai saat kondangan ya!
Slobok dalam bahasa Jawa berarti longgar. Motif ini dibuat dimaksudkan untuk melambangkan duka cita. Longgar dimaksudkan untuk doa agar arwah yang meninggal diberi kelonggaran dan ampunan serta dilapangkan kuburnya. Motif ini berupa bentuk geometris segitiga yang biasanya berwarna hitam putih. Warna dasar dari batik ini seringnya hitam atau coklat dengan pewarna alami yang sering disebut soga. Kalau bisa, jangan pakai ini ya di acara pernikahan, buat orang yang paham filosofinya pasti menilai motif ini sangat tidak pantas di acara pernikahan. Alih-alih mau ikutan bahagia, pakai motif slobok terkesan membuatmu berduka cita atas pernikahan mempelai. Wah kan gawat!